Apa yang Terjadi Jika GPS Mati? Ini 7 Efek Paling Nyata

Daftar Isi

Bayangkan saja ketika kamu sedang terburu-buru, membuka aplikasi Google Maps atau Waze, tetapi tidak mendapatkan sinyal sama sekali. GPS benar-benar tidak berfungsi. Kondisi seperti itu pasti sangat merepotkan, kan? Terlebih saat ini kita sudah sangat mengandalkan teknologi dalam menentukan arah perjalanan. Tidak bisa dibayangkan jika GPS tiba-tiba padam sepenuhnya.

Namun, jika seluruh satelit GPS di dunia benar-benar berhenti bekerja secara tiba-tiba dalam waktu 24 jam, dampaknya tidak hanya sekadar kebingungan arah. Faktanya, GPS merupakan "jantung" tersamar yang mengendalikan sebagian besar teknologi canggih kita saat ini. Ini bukan hanya masalah posisi, tetapi juga kaitan dengan waktu. Sinyal ponsel Anda, transaksi mesin atm, perdagangan saham, jaringan internet, serta suplai listrik di rumah Anda, semuanya memerlukan sinyal waktu presisi tinggi dari satelit GPS.

Maka bagaimana jika "jam" dunia ini mendadak tidak lagi berjalan? Apa saja kekacauan yang akan muncul? Mari simak artikel ini hingga selesai, ya!

1. Seluruh perjalanan akan terhenti

Ini merupakan efek tercepat yang akan kamu alami. Dalam beberapa detik setelah satelit berhenti bekerja, aplikasi favorit kita seperti Google Maps, Waze, atau Apple Maps akan segera... blank Layar ponselmu tidak dapat lagi menampilkan lokasimu. Ingin memesan Gojek, Grab, atau taksi? online Tidak mungkin. Sistem tidak mengetahui posisi pengemudi, dan pengemudinya juga tidak tahu di mana Anda berada. Ingin mengirimkan paket? sameday Hapus saja. Pengirim akan kebingungan mencari alamatmu.

Kebisingan ini akan segera merembes ke jalanan umum. Bayangkan jutaan orang yang biasanya tidak memperhatikan petunjuk dari ponsel mereka, tiba-tiba harus mengurangi kecepatan secara signifikan untuk membaca lampu lalu lintas atau mencoba menebak arah perjalanan. Jalan-jalan akan tersumbat parah di setiap tempat. Para pengemudi truk angkutan yang membawa makanan atau barang penting? Mereka akan terpaksa berhenti di tepi jalan, tak tau kemana tujuannya. Ini merupakan gangguan sistem transportasi yang sangat luas dan terjadi dalam waktu singkat. Chaos banget!

2. Sistem transportasi umum akan mengalami kegagalan sepenuhnya

Jika kalian mengira kemacetan lalu lintas di darat sudah buruk, cobalah bayangkan kondisinya di udara maupun pada jalur kereta api. Otoritas penerbangan tidak akan bersedia mengambil resiko. Tanpa sistem GPS, para pilot sulit menentukan arah secara tepat atau mendaratkan pesawat dengan akurasi tinggi di berbagai runway. 

Dalam waktu singkat, tindakan teraman yang dapat dilakukan ialah larangan total bagi semua pesawat komersial untuk terbang. Bayangkan saja, jutaan penumpang akan tersesat di bandara-bandara seluruh dunia.

Kondisi serupa juga terjadi di pelabuhan. Apakah kamu tahu, crane besar yang mengangkat petikemas dari kapal? Mereka menggunakan GPS untuk mengetahui posisi petikemas hingga akurat sampai centimeter. Tanpa GPS, mesin-mesin tersebut tidak bisa bekerja lagi. Keseluruhan proses unloading dan loading barang di seluruh pelabuhan global akan lumpuh total. 

Di tengah kota, sistem rel kereta pintar pun akan segera rusak. Panel informasi kedatangan kereta akan padam, bahkan hal yang lebih buruk adalah banyak lampu lalu lintas kereta yang tersambung ke GPS akan secara otomatis menjadi merah sebagai bentuk perlindungan. Akibatnya, keseluruhan jalur kereta api berhenti beroperasi.

3. Layanan darurat juga mengalami dampak

Salah satu konsekuensi paling menakutkan dan tidak terlihat langsung adalah situasi darurat seperti kecelakaan atau api. Saat menghadapi hal tersebut, kau menjadi cemas lalu memanggil nomor darurat (seperti 112 atau 119). Langkah awal yang umumnya terjadi yaitu petugas di ujung telepon dapat dengan sendirinya mengetahui posisimu melalui data GPS ponselmumu, bahkan sebelum kamu berbicara. Tanpa kemampuan GPS, fitur penting ini akan gagal sepenuhnya. Kau pun wajib repot-repot menjelaskan alamatmu secara manual.

Kesulitan tidak berakhir sampai di sana. Akhirnya operator mengetahui posisimu. Kini mereka perlu mengirimkan bantuan. Namun, mereka nggak tahu Siapa yang harus dikirim? Sistem pelacak kendaraan mereka (yang menunjukkan lokasi tiap mobil polisi, pemadam kebakaran, maupun ambulance) benar-benar mengalami gangguan sepenuhnya lantaran membutuhkan layanan GPS. Mereka tidak dapat lagi melakukan pencarian unit terdekat. 

Segala sesuatunya kembali dilakukan secara manual, mungkin melalui radio dengan bertanya satu-per-satu, “Ambulance A sedang di mana?” Waktu tanggap yang sangat penting itu bisa menjadi penentu selamat atau meninggal seseorang, akan terbuang percuma hanya untuk mengetahui siapa yang paling dekat.

4. Jaringan ponsel dan koneksi internet akan mengalami kegagalan

Inilah bencana luar biasa yang jarang diketahui banyak orang. Ternyata, fungsi terpenting GPS untuk teknologi Kita tidak hanya sekadar peta, tetapi juga jam! Ya, setiap satelit GPS sebenarnya merupakan jam berpresisi tinggi yang melintas di angkasa. Sinyal "tanda waktu" inilah yang menjadi pusat segala sistem komunikasi masa kini. Jaringan telepon genggam 4G maupun 5G dapat bekerja karena semua menara BTS memiliki detak yang serempak (mendapatkan waktu dari GPS). Proses sinkronisasi ini digunakan untuk multiplexing yang bertanggung jawab mengatur jutaan panggilan dan data agar tidak terjadi benturan saat berpindah antar menara.

Seketika sinyal jam dari GPS hilang, "detak jantung"-nya terhenti. Dalam beberapa jam, jam yang ada di tiap menara BTS mulai "berjalan tidak tepat" (sebutannya) clock drift ), meski hanya sekejap mata. Namun dalam dunia digital, hal tersebut sudah sangat berbahaya. Jaringan seluler akan mengalami kekacauan parah. Panggilan Anda akan tersendat-sendat, kemudian sepenuhnya gagal. 

Keadaan serupa juga terjadi pada koneksi internet. "The Cloud" secara esensial merupakan ribuan komputer di pusat data yang harus bekerja bersama dengan presisi tinggi. Tanpa GPS, koordinasi antara perangkat-perangkat ini tidak bisa dilakukan, sehingga data tidak dapat terhubung, dan jaringan internet pun akan menjadi... grinding to a halt " alias lumpuh pelan-pelan.

5. Sistem keuangan dunia akan mengalami stagnasi

Jika kamu mengira bahwa GPS hanya digunakan untuk mencari mesin atm, maka kamu sangat keliru. Semua transaksi yang terjadi di seluruh dunia, misalnya saat menarik uang dari atm, melakukan pembelian dengan kartu kredit, mentransfer uang, atau membeli saham, semua pasti memerlukan "tanda waktu" atau time-stamp yang akurat. Mengapa? Karena pada pasar modal masa kini yang bergerak sangat cepat, selisih sekecil apa pun dalam hitungan detik dapat menyebabkan kerugian atau keuntungan miliaran rupiah. Dan "waktu" global yang digunakan oleh semuanya adalah waktu atomic dari satelit GPS.

Tapi ketika sinyal jam dari GPS padam, "wasit"-nya menghilang. Sistem sinkronisasi antar bank di berbagai belahan dunia langsung rusak. Jam pada bank A mungkin terlambat beberapa milidetik dibandingkan dengan jam di bank B, sehingga sistem komputer akan menolak transaksi karena data tidak sejalan. Akibatnya, mesin ATM akan macet. Kartu kredit maupun debitmumu tak dapat digunakan. Yang lebih buruk lagi, pasar saham global akan langsung 'dihentikan' atau ditutup secara paksa oleh otoritas untuk mencegah keruntuhan menyeluruh seperti... flash crash Pada tahun 2010. Uangmu tetap berada di tempatnya, namun kau tidak dapat menggunakannya lagi.

6. Listrik mengalami pemadaman (blackout)

Baik, masalah semakin bertambah. Ternyata, pasokan listrik di rumah kamu juga sangat tergantung pada GPS. Bagaimana mungkin? Jaringan listrik yang modern (terkadang disebut) smart grid Itu membingungkan. Bukan hanya sekadar satu sumber tenaga listrik yang terhubung ke rumah kamu. Ini merupakan jaringan besar yang mencakup berbagai jenis pembangkit (PLTA, PLTU, sel surya, dan lainnya) yang semua harus bekerja sama untuk mengirim daya listrik ke jutaan lokasi dengan efisiensi tinggi.

Agar jaringan ini tidak mengalami benturan atau terlalu banyak beban pada suatu titik (yang dapat menyebabkan transformator rusak), semua bagian harus selaras secara sempurna dalam waktu sekejap. Coba tebak, “jam” standar yang digunakan untuk penyelarasan tersebut berasal dari mana? Tentu saja, dari satelit GPS! 

Ketika sinyal jam dari GPS hilang, sistem yang awalnya stabil menjadi kacau. Mereka tak mampu lagi membagikan beban dengan baik. Untuk menjaga keselamatan, sistem komputer akan langsung shutdown guna melindungi peralatan bernilai tinggi. Akibatnya? Mati total listrik di area luas alias... blackout di mana-mana.

7. Jaringan distribusi makanan dan barang terhenti sepenuhnya

Pasar swalayan dan pabrik canggih tidak menyimpan banyak barang di gudang. Mereka menerapkan sistem logistik yang efisien bernama "just-in-time" Artinya, mereka memesan barang (bahan baku atau makanan) agar tiba pada waktu persediaan lama hampir habis. Sistemnya... "just-in-time" Ini sepenuhnya tergantung pada pemantauan GPS untuk mengetahui kapan kendaraan pengirimannya tiba. Kejadian seperti ini paling tidak terjadi di Amerika Serikat, benar?

Tapi ketika GPS mengalami gangguan, sistem tersebut langsung tidak berjalan dengan baik. Hal ini menjadi "krisis bertumpuk" dari seluruh masalah sebelumnya. Para petani modern tak lagi dapat menggunakan traktornya yang memakai teknologi GPS. Nelayan kehilangan arah saat berada di tengah lautan. Kapal-kapal container terjebak di pelabuhan dan sulit untuk dikeluarkan. 

Kendaraan angkut logistik yang membawa buah segar atau bahan mentah kemungkinan besar tersesat di jalanan. Pabrik-pabrik pengolah makanan juga harus berhenti operasional akibat pemadaman listrik. Akibatnya, hanya dalam waktu 24 jam, rak-rak di pasar swalayan kesayanganmu sudah mulai tampak kosong lantaran pengiriman barang baru benar-benar gagal.

Jadi, pasti sangat menakutkan ya, jika GPS Hanya dalam waktu 24 jam. Kejadian yang terjadi yaitu kondisi seperti "kematian" bagi peradaban modern secara tiba-tiba. Bencana ini akan terjadi berturut-turut dimana jaringan internet mengalami gangguan, bank dan mesin atm menjadi tidak aktif, pasokan listrik hilang, serta barang-barang di lemari supermaket mulai habis. Menakutkan sekali, bukan!

Posting Komentar